“Hampir semua daerah ada job fair sekarang. Kalau skala provinsi, rencananya Agustus nanti,” pungkasnya.
Kemnaker ungkap ada 42 ribu lebih pekerja yang kena PHK
Sebelumnya, sebanyak 42.385 pekerja menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) sepanjang Januari-Juni 2025. Hal itu berdasarkan rekapitulasi data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) yang diunggah di laman resmi Satudata Kemnaker.
Merujuk dari tersebut, jumlah karyawan yang menjadi korban PHK sejak Januari-Juni 2025 paling banyak berada di tiga provinsi. Ketiganya yakni Jawa Tengah (10.995 orang), disusul Jawa Barat (9.494 orang) dan Banten (4.267 orang
Dengan perbandingan data PHK Januari-Juni pada 2024 lalu, jumlah PHK tahun ini naik 32,19 persen. Untuk diketahui jumlah pekerja korban PHK Januari-Juni 2024 sebanyak 32.064 orang.
Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan Kemenaker, Anwar Sanusi mengakui tren PHK pada tahun 2025 ini lebih tinggi daripada tahun lalu.
BACA JUGA: PHK di Awal 2025 Capai 24 Ribu Orang, Menteri Ketenagakerjaan: Jawa Tengah Paling Banyak
Selain itu, tren PHK 2025 juga marak terjadi di awal tahun dengan adanya sejumlah perusahaan tekstil yang tutup usaha, salah satunya adalah perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex).
Namun, memasuki bulan Juni 2025 sebenarnya tren PHK sedikit menurun dari bulan sebelumnya. Anwar bilang, ada tiga sektor industri yang menyumbang PHK terbanyak, yakni pengolahan, perdagangan besar dan eceran serta pertambangan dan penggalian.
“Adanya satu tren yang sebetulnya tahun 2025 ya memang agak lebih tinggi. Tapi di dalam bulan Juni ini, data kemarin bulan Juni ini agak turun,” kata Anwar. (*)
Editor: Farah Nazila