Lebih lanjut, Dewan juga mendorong pemerintah untuk memberikan bantuan stimulan dan program sembako murah untuk meringankan beban para keluarga yang terimbas PHK secara ekonomi dan sosial.
Untuk solusi jangka pendek, dewan meminta upaya pendataan karyawan yang terkena PHK dan tingkat pengangguran saat ini. “Program harus sesuai dengan kebutuhan mereka untuk bangkit kembali dan meningkatkan kesejahteraan,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Semarang, Sutrisno, menyatakan bahwa kasus pailit di Sritek menyebabkan kehilangan pekerjaan bagi 1.169 karyawan. Total kasus PHK dari Januari hingga 4 Maret 2025 mencapai 1.209 karyawan, dengan mayoritas dari Bitratex Industries.
Selain itu, PT Sinar Pantdja Jaja juga melakukan PHK kepada 40 karyawan akibat kebangkrutan atau ketidakmampuan untuk membayar utang.
“Selain karena pailit, PHK juga untuk efisiensi mencegah kerugian, reorganisasi, dan sejumlah pelanggaran,” ungkap Sutrisno. (*)
Editor: Elly Amaliyah