“Sekarang orang, mohon maaf, saya masih saksikan orang sa’inya live langsung,” tuturnya.
Ia pun tampak tak bisa membendung rasa sedihnya terhadap perilaku umat Islam yang melakukan swafoto saat sedang menjalani ibadah haji maupun umroh.
Menurutnya, perilaku tersebut dapat menunjukkan kecenderungan riya yang juga dapat menghilangkan kekhusyukan dalam berhaji.
Sementara, menurut Mudir ‘Amm Ma’had ‘Aliy Al-Aimmah Malang KH Agus Hasan Bashori, mengunggah momen saat haji maupun umroh di medsos termasuk riya.
Lebih lanjut, menurutnya, jika niat awal jemaah adalah untuk riya, maka mereka tidak akan mendapat pahala dari ibadah haji yang ia laksanakan.
“Kalau niat dakwah, niat percontohan, niat menyemangati, dia berpahala atau berdosa? Berpahala. Tergantung orangnya, punya niat apa,” tuturnya seperti beritajateng.tv kutip dari YouTube Puldapii TV.
“Innamal a’malu binniyat. Apa sih niatnya. Di situlah letaknya berdasarkan itu penilaiannya,” katanya. (*)