Maka itu ia meminta berbagai pihak, termasuk masyarakat, harus siaga setiap dalam rangka meningkatkan kewaspadaan. “Semoga wilayah Kabupaten Semarang terhindar dari semua bencana,” lanjutnya.
Dalam hal kewaspadaan dan penanganan tanggap bencana, Kabupaten Semarang juga berkoordinasi dengan stakeholder kebencanaan deerah tetangga. Antara lain Kabupaten Demak, Grobogan, dan Boyolali.
BACA JUGA: NU Kabupaten Semarang Desak Polisi Ungkap Kasus Video Dugaan Penistaan Agama Bandungan
Sehingga, manakala terjadi darurat kebencanaan di wilayah perbatasan, stakeholder kebencanan masing-masing daerah bisa saling mendukung dalam langkah penanganan.
“Seperti halnya kejadian bencana beberapa waktu lalu di Grobogan dan Demak. Kabupaten Semarang juga turut memberi dukungan untuk penanganan kedaruratan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono, yang menghadiri apel kali ini menyebut dalam menghadapi tingginya potensi bencana hidrometeorologi ini pihaknya tetap berpondasi dengan lintas sektor unsur terkait. Misalnya seperti BPBD kabupaten/kota, TNI/Polri, relawan, dan unsur terkait lainnya.
“Kami sendiri (Kantor Basarnas Semarang) akan selalu siaga selama 24 jam dengan baik personel maupun peralatan,” tuturnya.
Dukungan personel terlatih dalam penanganan darurat berbagai jenis kebencanaan juga telah kantor Basarnas Kota Semarang persiapkan. Yakni untuk bersinergi dalam memperkuat penanganan kebencanaan. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi
