Scroll Untuk Baca Artikel
Jateng

Apresiasi Hari Sarung Nasional, Gus Yasin Berharap Mampu jadi Tren Kalangan Muda

×

Apresiasi Hari Sarung Nasional, Gus Yasin Berharap Mampu jadi Tren Kalangan Muda

Sebarkan artikel ini
wisata halal jateng
Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) saat ditemui beritajateng.tv di Gumaya Ball Room Hotel, Rabu, 2 Agustus 2023. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Hari Sarung Nasional menjadi salah satu hari penting nasional yang diperingati pada tanggal 3 Maret setiap tahunnya. Pada tahun 2019 lalu, Presiden RI Joko Widodo menetapkan Hari Sarung Nasional.

Dalam laman resmi Kementerian Agama DKI, Jokowi menetapkan tanggal 3 Maret sebagai Hari Sarung Nasional pada acara Festival Sarung Indonesia 2019 di Plaza Tenggara GBK, Senayan, Jakarta.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Tokoh asal Jawa Tengah yang lekat dengan sarung salah satunya ialah Mantan Wakil Gubernur (Wagub) Jateng, Taj Yasin Maimoen alias Gus Yasin. Sebagai seorang santri, tentu menurutnya sarung merupakan bagian dari dirinya sendiri.

“Sarung adalah warisan kita, bagian tradisi dari Jawa ya. Sarung sudah lama dipakai, terlebih oleh kalangan pesantren dan itu identik dengan keislaman, kepesantrenan. Sehingga. sudah sepatutnya seorang santri itu nyaman untuk memakai sarung,” ungkap Gus Yasin melalui sambungan WhatsApp, Sabtu 2 Maret 2024.

Selain nilainya sebagai warisan budaya, Gus Yasin bercerita bahwa sosoknya lebih nyaman menggunakan sarung saat beraktivitas. Menurutnya, sarung tak hanya ia gunakan saat acara formal saja.

“Bahkan saat ini juga tidak sedikit warga memakai sarung untuk ke mall-mall. Saya berharap sih nanti (sarung) juga menjadi tren bagi anak-anak muda,” terangnya.

BACA JUGA: Jaga Kerukunan dan Toleransi Antar Umat Beragama, Taj Yasin Raih Penghargaan SHRK 2023

Pihaknya menampik sarung meninggalkan kesan kuno. Sebab, sarung-sarung asal Indonesia, ujarnya, begitu menarik minat masyarakat internasional. Bahkan, tutur Gus Yasin, di Yaman dan beberapa negara Afrika sangat menyukai sarung buatan Indonesia.

“Bahkan kalau kita pergi ke Yaman dan beberapa negara di Afrika, mereka itu beli sarung dari negara kita loh, yang dari Jawa. Biasanya kita sebut dengan sarung goyor dari Tegal dan Pemalang,” ungkapnya.

Stigma pengguna sarung

Menariknya, saat Gus Yasin menjawab keutamaan sarung, ia mengungkap bahwa orang yang mengenakan sarung ini lekat dengan stigma paham agama.

Tinggalkan Balasan