Lebih lanjut, Agustina berharap kasus kekerasan ini tak menjadi stigma yang melekat pada TNI yang mestinya melindungi dan mengayomi.
“Mudah-mudahan ini bukan tren dan karakter, tetapi suatu hal yang bisa dijelaskan secara psikologis dan nama TNI akan kembali menjadi baik,” tandasnya.
Sementara itu dalam rilis resmi laman TNI, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menegaskan bahwa TNI tetap netral dalam menghadapi Pemilu 2024. Ia juga meminta agar semua pihak tidak berlebihan dalam menarik kesimpulan dari insiden yang terjadi di Boyolali pekan lalu.
BACA JUGA: Jokowi Dapat Anggapan Buntuti Ganjar di Jawa Tengah, TPD: Ya Tidak Mungkin Toh
“Tidak ada sangkut-pautnya dengan yang lain (netralitas TNI). Ini murni karena anggota saya masih muda, jadi meresponnya begitu. Tapi lihat dari perkembangannya sekarang, larinya ke mana-mana,” ujar Maruli, Kamis 4 Januari 2024, melansir laman tniad.mil.id.
Maruli juga menegaskan bahwa tindakan TNI AD dalam merespons insiden Boyolali merupakan wujud nyata pihaknya menjalankan netraliras. Untuk itu, lanjut Maruli, masyarakat harapannya mampu melihat peristiwa tersebut secara utuh.
“Jangan menganalisa kejadian berdasarkan video pendek dan langsung menarik kesimpulan. Rombongannya sudah mutar delapan kali dan sudah berulang kali diingatkan (agar jangan menimbulkan kebisingan). Jadi ada aksi ada reaksi, tapi bukan liar kesimpulannya. Jangan sangkutkan ke mana-mana, dan sebaiknya semua pihak saling evaluasi, bukan kami saja,” jelasnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi