“Selama periode paparan asap, penting untuk menjaga pola makan yang sehat dan bergizi. Konsumsilah makanan-makanan bergizi seperti buah dan sayur untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh,” kata dr. Dedi Winarto saat beritajateng.tv hubungi melalui sambungan telepon, Sabtu, 7 Oktober 2023.
Lebih lanjut, ia juga mengingatkan untuk membatasi waktu yang dihabiskan di luar ruangan saat tingkat polusi udara tinggi. Jika memungkinkan, hindari berkegiatan di luar ruangan selama lebih dari 4 jam pada kondisi penuh asap kebakaran.
Kurangi rokok dan tutup jendela agar asap kebakaran tak masuk ke rumah
Sementara bagi perokok, dr. Dedi Winarto menekankan pentingnya mengurangi aktivitas merokok selama periode paparan asap.
“Merokok dapat meningkatkan risiko dampak negatif dari asap, jadi mengurangi atau berhenti merokok adalah langkah yang sangat penting,” ucapnya.
BACA JUGA: Asap Dampak Kebakaran TPA Jatibarang Ganggu Warga, Walikota Semarang Minta Maaf
Terakhir, dr. Dedi Winarto menyarankan untuk memastikan bahwa polusi udara luar tidak masuk ke dalam rumah atau tempat kerja. Menutup jendela dan pintu rapat serta menggunakan alat penyaring udara jika memungkinkan dapat membantu menjaga kualitas udara di dalam ruangan tetap bersih dan aman.
“Salah satu langkah penting adalah memastikan polusi udara luar tidak masuk ke dalam rumah atau tempat kerja. Pastikan jendela dan pintu tertutup rapat dan gunakan alat penyaring udara jika mungkin. Ini akan membantu menjaga kualitas udara di dalam ruangan tetap bersih,” pungkasnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi