Kendati demikian, Nana menyebut pihaknya akan mengevaluasi hasil PON 2024 Aceh-Sumut. Sebab, ia berharap Jawa Tengah mampu mendekati persaingan Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Jawa Timur yang konsisten berada di tiga besar.
“Para atlet harus terus berlatih, mengasah fisik dan mentalnya agar dapat berprestasi pada event nasional dan internasional,” ujar Nana.
Sementara itu, pelatih sekaligus pengurus Pengprov Fasi Paralayang Jawa Tengah, Dian Listiorini, menyampaikan rasa terima kasihnya atas apresiasi dari Pj Gubernur, KONI Jawa Tengah, dan pihak lainnya.
BACA JUGA: Jelang Penutupan PON 2024, Akhirnya Atlet Blora Raih Medali Emas
Ia berharap, dengan tali asih ini, para atlet, pelatih dan pengurus tetap bersinergi dan berlatih capaian yang lebih tinggi lagi. Menurutnya, PON bukanlah capaian akhir dari segalanya.
“Alhamdulilah paralayang berhasil menjadi juara umum. Kuncinya adalah disiplin, tekun berlatih, dan berdoa. Lalu jangan menggampangkan situasi, tetapi selalu optimis dan selalu berlatih,” ucapnya.
Tim paralayang Jawa Tengah sendiri mendapat tiga medali emas dan berhak keluar sebagai juara umum cabor paralayang. Nantinya, mereka mendapat tali asih sebesar Rp750 juta plus bonus uang tunai Rp30 juta.
“Rencananya ini untuk meningkatkan prestasi, sehingga digunakan untuk sebaik-baiknya,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi