Ia membandingkan, saat seseorang berjudi di kasino, orang tersebut akan pulang saat telah kehabisan uang. Lain halnya bagi pemain judi online.
“Kalau judi online, sekarang kalah, uang habis, lalu di rumah lihat ada televisi, akhirnya jual televisi, [uangnya] untuk deposito, kalah lagi. Lihat almari, jual, judi lagi, kalah lagi, begitu seterusnya,” ucapnya.
Akibatnya, judi online akan menyedot seluruh aset milik pemainnya. Mereka hanya terpikir bagaimana caranya agar bisa bermain judi tanpa memikirkan keberlanjutan hidupnya.
BACA JUGA: Website OPD Pemprov Jateng Tampilkan ‘Slot Gacor’, Diskominfo: Iklan Judi Sudah Seperti Wabah
Hermawan meminta pemerintah untuk serius persoalan judi online. Sebab, judi online akan sangat menganggu keberlangsungan ekonomi negara di masa yang akan datang.
Yang lebih menyedihkan, lanjutnya, judi online sering tampil sebagai game online. Sehingga, terkadang pemerintah tak bisa leluasa memblokir situsnya. Padahal game online dan judi online tak jauh beda.
“Saya percaya, tidak pernah terjadi yang namanya pemain judi online itu menang. Karena apa? karena bandar yang mengatur semuanya,“ pesan Hermawan. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi