SEMARANG, beritajateng.tv – Terapi chiropractic atau yang biasa disebut pijat kretek belakangan menjadi primadona sebagian orang. Keluhan mulai dari pegal, sakit punggung, hingga keluhan tulang dan syaraf dilayani dengan baik oleh pijat kretek.
Terapis pijat kretek di Kota Semarang, Trisetya Cahya, menyebut salah satu keluhan yang paling sering ia temui adalah pegal pinggang. Meski begitu, ia sadar bahwa pijat kretek memiliki beberapa risiko lantaran berkaitan dengan tulang dan organ dalam.
Oleh karena itu, Trisetya atau Abrok, sapaan akrabnya, lantas menerapkan beberapa aturan yang harus terpenuhi oleh pasien yang datang ke tempatnya.
Sebelum pemijatan, misalnya, pasien harus mengisi formulir yang berisi nama, usia, berat badan dan keluhan. Tujuannya, kata Abrok, untuk memfilter pasien karena ada beberapa penyakit yang tidak boleh di-kretek, seperti stroke dan jantung.
“Aku ada batas usia maksimal, sebenernya banyak yang usia 70 tahun ke atas minta pijet, tapi aku cari aman maksimal 55 tahun,” katanya saat beritajateng.tv temui di tempatnya praktik di Jalan Gedung Batu Timur Nomor 203H, Ngemplak Simongan, Kecamatan Semarang Barat.
Selain itu, berat badan juga mempengaruhi cara Abrok dalam menangani pasiennya. Ia sendiri memisahkan pasien dengan berat badan di bawah atau di atas 100 kg. Menurutnya, beberapa orang dengan berat badan berlebih tidak dapat terterapkan posisi tertentu.
Lebih lanjut, Abrok menjelaskan bahwa bunyi ‘krek’ dari pijat kretek tidak selalu berasal dari tulang, melainkan juga bisa lantaran adanya udara di antara ruas tulang.
“Di tengah-tengah ruas tulang ada udara membentuk bubble kayak bola-bola. Itu yang bikin leher kerasa ganjel. Pas dipijat bubble-nya pecah, itu yang bikin bunyi ‘krek’, bisa juga otot,” lanjut terapis yang telah mengantongi sertifikat itu.
BACA JUGA: Alatnya Tidak Biasa, Pijat Ekstrem yang Satu Ini Pakai Golok dan Api, Kamu Berani Coba?
Pijat kretek tidak terlepas dari risiko
Dalam menangani pasiennya, Abrok membutuhkan waktu mulai 10-30 menit tiap sesinya. Durasi itu berdasarkan keluhan yang pasien alami. Untuk keluhan ringan, misal, pijat kretek akan berlangsung maksimal 15 menit saja.