Angka tersebut termasuk harga satu unit mobil, biaya renovasi, hingga belanja berbagai peralatan. Meski tak murah, Angela tetap memutuskan untuk membuat usahanya berkonsep food truck.
“Ibaratnya modal besar di awal, tapi abis itu udah enggak mikirin sewa gedung tahunan lagi,” ucapnya.
Hampir 8 tahun berjalan, kafe food truck milik Angela telah banyak mengalami perubahan. Misalnya, dari segi menu kopi yang lebih bervariasi.
BACA JUGA: Video Tim Prabowo-Gibran Siapkan 1.000 Food Truck Kampanyekan Program Makan Siang Gratis
Bak kafe berjalan, mobil food truck Angela lengkap dengan mesin kopi berteknologi tinggi. Alat-alatnya pun terus meningkat tiap tahunnya.
“Ini di Semarang udah pernah keliling ke mana pun, muter-muter, memang itu keunggulannya food truck, fleksibel,” ucapnya.
Selain tempatnya yang fleksibel, jam kerjanya pun juga fleksibel. Angela menyebut, untuk jam kerja umumnya selalu menyesuaikan event.
“Kelebihan food truck itu yang penting ada listrik aja. Selama ada genset enggak masalah, walau di pinggir jalan tetep bisa,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi