“Wisatawan kami kan turunnya ada di Jogja, Surabaya, sehingga pemandunya ngambil dari Jogja dan Surabaya di Jatim, karena sudah paket wisatanya dari sana. Ini yang kita pengin wisata dari Jateng bisa menarik tenaga kerja di Jateng,” pungkas Gus Yasin.
Pihak Bandara Ahmad Yani dukung status bandara internasional, kawasan industri di Kendal dan Batang jadi potensi
Sebelumnya, Stakeholder Relation Manager Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Ahmad Zulfian Noor mengungkap kemungkinan kembalinya status bandara itu menjadi internasional.
Ia mengatakan, saat ini masih terdapat pembatasan penerbangan ke luar negeri oleh regulator.
“Meski demikian kami tetap mendukung kebijakan tersebut,” ungkap Zulfian dalam sebuah wawancara, Selasa 15 April 2025 lalu.
Ia menyebut, Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang melayani rute penerbangan ke Singapura dan Malaysia sebelum pandem COVID-19.
BACA JUGA: Dampingi Gibran, Taj Yasin Ingin Masyarakat Manfaatkan Program Cek Kesehatan Gratis
Sayangnya, kata dia, penerbangan internasional sudah tak ada pascapandemi.
“Cuma fasilitas bandara untuk internasional masih ada. Misalnya ruang check in, ruang tunggu, ruang kedatangan internasional, ruang imigrasi, dan penunjang masih ada. Kalaupun nanti buka kembali kami sudah siap,” tegas Zulfian.
Ia menyebut, pemerintah seharusnya melakukan evaluasi terhadap pembatasan tersebut. Zulfian menilai. adanya kawasan industri di Kendal dan Batang merupakan potensi untuk penerbangan internasional buka kembali.
“Potensinya memang ada khususnya perdagangan. Terlebih potensi penerbangan cargo untuk internasional,” pungkasnya. (*)
Editor: Farah Nazila