Melalui kegiatan budidaya ayam petelur, sayur, dan ikan, para warga binaan di latih untuk memiliki keterampilan praktis yang bisa dijalankan setelah keluar dari rutan.
“Di Rutan Blora ini sudah jalan budidaya ayam petelur. Alhamdulillah, setiap harinya sudah menghasilkan 6 sampai 8 butir telur,” jelas Djunaidi.
Hasil produksi tersebut sebagian untuk pemenuhan gizi WBP di dalam rutan, dan sebagian lagi di jual melalui kios internal rutan sebagai sarana belajar berwirausaha.
Bangkit dari Ketergantungan, Siap Kembali ke Masyarakat
Menurut Djunaidi, tantangan terbesar dalam program ini bukan hanya memulihkan WBP dari kecanduan, tetapi juga membangun kembali kepercayaan diri dan keterampilan mereka.
BACA JUGA: PNM Dorong Ketahanan Pangan Desa Kopeng Melalui Program Ayam Petelur dan Green House
“Tahapan tersulit justru saat menumbuhkan motivasi dan keyakinan diri mereka. Tapi kami selalu tanamkan afirmasi positif agar mereka bisa bangkit dan yakin bahwa masa depan masih terbuka,” tegasnya. (*)
Editor: Farah Nazila













