SEMARANG, beritajateng.tv – Dua ruang kelas SDN Kawengen 02, Desa Kawengen, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang terpaksa harus dikosongkan.
Kerusakan bagian atap dan plafon ruang kelas ini semakin parah, sehingga membayakan jika tetap berguna untuk aktivitas belajar mengajar.
Selain rangka konstruksi atap yang telah rapuh akibat rayap, sebagian eternit plafon ruang kelas tersebut juga sudah mulai ambrol.
Agar proses pendidikan tetap berjalan, kegiatan belajar mengajar siswa di sekolah ini berlangsung siang, mulai pukul 10.00 hingga pukul 14.00 WIB.
Plt Kepala SDN Kawengen 02, Suharto mengungkapkan, untuk kelas I, II, V dan kelas VI tetap masuk pagi, sedangkan untuk kelas III dan kelas IV terpaksa masuk siang.
“Ini kami berlakukan supaya kegiatan belajar mengajar di SDN Kawengen 02 ini tetap bisa berjalan,” ungkapnya, saat beritajateng.tv konfirmasi pada Rabu, 30 Juli 2025.
BACA JUGA: Harga Seragam Sekolah Negeri di Semarang Lebih Mahal dari Swasta, Orang Tua Mengeluh
Suharto menjelaskan, ruang kelas I dan kelas II ini memang berada dalam satu lokal bangunan. Sehingga konstruksi atapnya menjadi satu kesatuan.
Kerusakan bagian konstruksi atap ini sebelumnya sudah diketahui saat penjaga sekolah diminta untuk memperbaiki sejumlah genting yang tampak melorot.
Ternyata penyebabnya adalah kayu konstruksi atap yang sebagian besar sudah rapuh. “Sepintas, masih bagus, tetapi ternyaga dalamnya sudah keropos,” jelasnya.
Kedua ruang kelas ini mulai dikosongkan sejak awal tahun ajaran baru 2025/2026 lalu. Karena sebagian eternitnya sudah ambrol dan berjatuhan ke lantai.
Suharto juga menjelaskan, pembangunan sekolah SDN Kawengen 02 ini berlangsung tahun 1995 silam. Sejauh ini bangunannya belum pernah ada pemberlakuan rehabilitasi.
“Pernah sekali perbaikan. Tetapi hanya di bagian teras dan itu bukan teras ruang kelas I dan kelas II yang saat ini mengalami kerusakan,” tambahnya.
Sementara itu, salah satu orang tua murid kelas 3 SDN Kawengen 02. mengeluh akibat pemberlakuan kegiatan belajar pada pagi dan siang hari.