“Kalau sesudah itu dia cuci tangannya tidak bersih, terus kalau ada kencing tikus di kakinya, yang mana tikusnya terinfeksi leptospira, nanti bisa berisiko terkena leptospirosis juga,” terangnya.
Gejala pengidap penyakit leptospirosis
Tak hanya itu, pihaknya merinci gejala pengidap leptospirosis. Adapun orang yang terinfeksi bergejala demam tinggi, sakit kepala, badan lemas, nyeri otot, mata atau kulit berwarna kuning, serta gangguan pada sistem kemih.
Gejala yang sudah berat, lanjut Irma, biasanya penderita mengalami susah buang air kecil. Sebab, virus itu sudah menginfeksi hingga ginjal.
Lebih lanjut, sebut Irma, penyakit ini juga dapat mengakibatkan kematian apabila mendapat penanganan yang kurang tepat.
“Ada orang yang meninggal karena Leptospirosis, itu karena dia telat sampainya. Mulanya dikira hanya demam biasa, beli obat sendiri, ternyata terinfeksi Leptospirosis dan sudah kena ginjalnya. Jadi karena terlambat pengobatan bisa meninggal,” tegasnya.
BACA JUGA: Posko Terpadu Banjir Demak Terima Bantuan Logistik dari OJK Jateng
Terdapat beberapa langkah pencegahan yang bisa masyarakat terapkan. Di antaranya ialah menjaga kebersihan rumah, memusnahkan sarang-sarang hewan pengerat, serta menjaga manajemen limbah pembuangan di rumah.
“Kalau memang sudah terjadi banjir usahakan pakai sepatu boot untuk menghindari terkontaminasi bakteri leptospira, juga dari gigitan hewan yang bisa melukai dan menyebabkan penyakit,” bebernya.
Saat musim hujan, selain penyakit leptospirosis, pihaknya juga mengimbau agar masyarakat waspada terhadap diare.
“Penyakit diare, biasanya juga rawan, ISPA juga karena udara lembab, jadi gampang kena batuk, demam,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi
