SEMARANG, beritajateng.tv – Berbagai gerakan peduli lingkungan muncul untuk menuntaskan masalah sampah yang tidak kunjung usai. Tidak terkecuali Bank Sampah Mulyo Sedoyo yang eksis di Kota Semarang.
Bank Sampah Mulyo Sedoyo ini mulanya menjadi implementasi visi dan misi Gereja Isa Al-Masih Pringgading. Seiring berjalannya waktu, gerakan ini juga bertujuan mewujudkan visi dan misi Pemerintah Indonesia untuk bebas sampah plastik tahun 2030 mendatang.
Pengurus Bank Sampah Mulyo Sedoyo, Yosmina menuturkan, proses mendirikan bank sampah ini bukanlah perkara mudah. Ia bersama jemaat yang lain melakukan studi banding ke sejumlah tempat.
BACA JUGA: Apresiasi Nasabah Aktif Pilah Sampah, Bank Sampah Mulyo Sedoyo Gelar Bazar Tebus Sembako Murah
“Ke Batu, Malang bahkan kita kesana untuk mendengar bank sampah yang sudah eksis, yang karyanya sudah jadi berkat. Nah, waktu studi banding pun kita mengajak tokoh masyarakat setempat, para ibu-ibu PKK, ketua RW/RT setempat. Kita berangkat bersama mereka,” tandas Yosmina disela Bazar Bank Sampah Mulyo Sedoyo, ‘Tembus Murah Sembako’, Jumat 14 April 2023.
Memilah Sampah Plastik di Bank Sampah Butuh Komitmen
Memilah sampah plastik tentu memerlukan komitmen berkelanjutan. Sebab itu, pihaknya selalu melakukan rekap nasabah setiap tahunnya guna mengecek nasabah yang aktif atau tidak aktif.
“Sejak berdiri 2017 lalu, sebetulnya kalau kita nggak rekap setiap tahunnya mungkin 1000 lebih, cuma kan setiap awal tahun kita rekap. Ada nasabah yang setahun tidak setor, tidak pilah sampah, biasanya nomor rekeningnya kita gantikan dengan nasabah yang baru daftar,” tegasnya.
BACA JUGA: Perdana Gelar Konggres Sampah, DLH Hasilkan 7 Rekomendasi untuk Pemkab Blora
Nasabah dapat menyetorkan minimal setengah kilogram sampah plastik sejenis. Jika beratnya kurang dari setengah kilogram, maka sampah plastik tersebut akan dikembalikan untuk dikumpulkan lagi hingga mencapai jumlah minimal.
Enam tahun berjalan, Bank Sampah Mulyo Sedoyo mengalami perubahan kebijakan. Tepatnya sejak pandemi Covid-19 melanda tahun 2020 silam. Sebelum pandemi Covid-19, menabung jadi kebijakan satu-satunya bank sampah yang berlokasi di Semarang Tengah ini.