Ia mencontohkan, seorang siswa kelas IV SD yang mendapatkan bantuan uang saku bulanan sebesar Rp100.000–Rp150.000 dapat dibimbing hingga lulus kelas VI.
Sistem tersebut memberikan kesempatan berkelanjutan bagi siswa untuk menyelesaikan pendidikan dasar mereka.
BACA JUGA: Dinas Pendidikan Catat Sebanyak 475 Anak Putus Sekolah di Kota Semarang, Ini Faktor Utamanya
Selain membantu finansial, Bambang menyebut siswa yang memiliki orangtua asuh cenderung lebih termotivasi belajar.
“Mereka merasa bangga karena punya orang tua asuh dari kalangan pengusaha atau pejabat,” katanya.
Gerakan ini terbukti efektif dalam menekan angka putus sekolah di Kota Semarang. Dengan dukungan masyarakat yang memiliki rezeki lebih, program ini memberikan harapan nyata bagi anak-anak yang menghadapi keterbatasan finansial. (*)