“Orang-orang dengan kondisi penyakit tertentu misal punya penyakit jantung, asam lambung itu nggak boleh makan pedes sama sekali. Karena pedas bisa memicu asam lambung, dan kalau intuk jantung bisa meningkatkan denyut jantung jadi lebih cepat,” imbuhnya.
Jangan kebanyakan makanan pedas, sakit perut adalah ‘alarm’ alami tubuh
Sebenarnya, lanjut Vilda, batasan penganan pedas bagi setiap orang berbeda-beda. Hal tersebut tergantung pada kebiasaan dan level ketahanan organ masing-masing.
Ada lambung yang sangat sensitif terhadap penganan pedas, dan ada juga lambung yang toleran. Namun, Vilda menekankan, jika saat mengonsumsi penganan pedas lalu merasakan perut sakit, sebaiknya untuk segera berhenti.
“Nah, seringnya kita apalagi anak muda udah perut sakit tapi masih nekat. Tubuh itu sudah didesain ada alarmnya supaya bisa mengerem apa yang kita makan,” kata Vilda.
BACA JUGA: Nikmatnya Lontong Opor Legendaris Ngloram, Pedasnya Bikin Ketagihan
Oleh karenanya, Vilda berpesan agar anak muda dapat membatasi diri dalam mengonsumsi makanan pedas. Menurutnya, satu kali dalam satu minggu adalah standar yang masih bisa diterima dengan baik oleh tubuh.
“Misal makan makanan pedes, perutnya sudah mulai agak panas, berhenti, jangan sampai diare karena itu alarm level berat,” pungkasnya.