“Jadi ini sebenarnya dari bara-bara yang di diamkan namun menyala lagi. Terlebih kondisinya seperti tumpukan gambut yang mudah terbakar. Sehingga saya bilang kita ini jangan lengah. Saya selalu mengingatkan untuk selalu di inject dan di isi air terus menerus,” ujar Mbak Ita.
Bara Api Kembali Menyala
Menurut Mbak Ita, penyebab terjadinya kebakaran berasal dari titik bara-bara yang didiamkan kemudian menyala lagi. Terlebih kondisi cuaca panas di Kota Semarang mencapai 36 hingga 39 derajat celcius.
“Karena teman-teman mungkin lengah. Merasa sudah padam, bahkan operasional tim rencananya akan berakhir pada hari Jumat. Saya bilang jangan, tunggu dulu sampai hari Minggu. Nah selama lima hari itu karena mungkin cuaca ini panas bahkan suhu mencapai 39 sampai hari Jumat,” ujarnya.
Menurutnya, terdapat bara yang ada dibawah tumpukan sampah bekas terbakar, kemudian bara itu membakar sampah plastik yang kering dan membesar.
Dengan adanya support peralatan baru di sepuluh mobil damkar, lanjut Mbak Ita, proses pemadaman akan lebih cepat. “Alhamdulillah dengan peralatan baru, satu tangki air berkapasitas 4000 liter air dalam waktu 12 menit sudah bisa masuk,” katanya.
“Ini saya minta di inject lagi. Jangan lengah. Jadi titik-titik yang awal saya minta di inject lagi. Kami akan minta temen-temen damkar dan DLH untuk inject. Awalnya asap, kemudian saya perintahkan di inject ilang lagi. Setiap hari ada satu mobil damkar yang standby di TPA Jatibarang,” imbuhnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah