Namun, kata Joko, tak sedikit jamaah yang kemudian lebih memilih untuk membeli oleh-oleh di dalam negeri. Alasannya karena menghindari biaya bagasi tambahan hingga tak mau ribet.
“Sebenarnya tergantung seleranya mereka masing-masing jamaah, ada yang belanja di sana ada yang belanja di sini, yang nggak mau repot tapi tetap bawa oleh-oleh,” kata Joko.
Ia menambahkan, jamaah umroh tidak terlalu banyak berbelanja saat di Madinah maupun Mekkah. Ia menyebut, satu jamaah mendapat bagasi tambahan sebesar 10 kilogram untuk oleh-oleh.
BACA JUGA: Tren Wisata Halal Terus Meningkat, Dewangga Rilis Paket Umroh Plus Mesir
Apalagi menurutnya, karakter jamaah yang berasal dari Jawa Tengah masih tahap wajar dalam membeli oleh-oleh dari Arab Saudi. Namun demikian, ia berharap pemerintah bersedia untuk melonggarkan aturan pembatasan barang bawaan.
“Harapannya dilonggarkan, kita akan lebih senang saat tidak dibatasi, tapi semua kembali lagi ke pemerintah. Tapi untuk jamaah tidak ada permasalahan kaitannya dengan barang bawaan, masih aman,” harapnya. (*)
Editor: Farah Nazila