Sebagaimana yang kita ketahui, carang gesing biasanya terbuat dari buah pisang yang terbungkus daun pisang. Namun, di tangan chef Batari Salatiga, carang gesing tersebut akhirnya berubah mejadi carang gesing brulee. Perpaduan antara carang gesing dan crème brulee (pudding klasik) dari Perancis. Bahan pembuatannya carang gesing brulee ini seperti pisang, nangka, vanilla coconut, custard, dan gula aren di atasnya. Dessert ini disajikan dengan teknik blow torch sehingga memantik rasa penasaran pengunjung. Tak hanya penyajiannya yang mengundang daya tarik, tetapi rasanya juga unik. Baru Batari Salatiga yang menawarkan menu ini.
Selain itu, anda juga bisa menikmati es teler deconstructed. Pada umumnya, es teler yang biasa kita jumpai terhiasa dengan aneka buah yang menyegarkan mata. Namun kali ini berbeda. Menu es teler deconstructed memiliki tambahan es krim kelapa dan daun mint di atasnya. Alih-alih menggunakan kuah santan dan kental manis, dessert ini justru berhiaskan saus manis. Konsep unik dengan penataan makanan artistik. Berani mencoba?
Batari Salatiga bisa menjadi role model bagi restoran lain yang ada di Indonesia, khususnya Semarang. Bukan tanpa alasan, jika ingin kuliner khas nusantara tetap eksis dan bersaing di era terkini, mau tidak mau pegiat kuliner Indonesia khususnya makanan khas daerah harus bekerja keras untuk menciptakan menu unik lain. Terutama bagi kamu yang ingin membangun restoran dengan suguhan kuliner nusantara. Pelanggan akan cenderung mengingat keunikan dan kelezatan rasa yang tersajikan.
Bagaimana? Penasaran dengan kuliner-kuliner Indonesia-Western di Batari Salatiga? Buruan wisata kuliner ke sana, di Jalan Ahmad Yani No 12 Kalicacing, Salatiga, Semarang (*).