Scroll Untuk Baca Artikel
Catatan Editor

Bayang-bayang Depopulasi yang Mengancam Indonesia, Penyebabnya Karena Childfree?

×

Bayang-bayang Depopulasi yang Mengancam Indonesia, Penyebabnya Karena Childfree?

Sebarkan artikel ini
farah nazila
Farah Nazila. (Dokumen Pribadi)

Depopulasi, bakal sesuram apa?

Depopulasi ini sudah menjadi pembahasan isu yang sering ditemui di jagat maya. Banyak media yang menyuarakan isu depopulasi ini dengan bahasa kiasan berbau mengerikan, seperti; ‘teror’ ‘ancam’ dan lain-lain. Ya, kalau bukan isu ‘besar’, depopulasi ini tidak akan sampai ke ranah global.

Terdapat beberapa dampak dari adanya fenomena tersebut, yakni merebaknya generasi sandwich. Kita ambil contoh di China, yang mana ada permasalahan bernama 4-2-1 dalam kebijakan ‘Kebijakan Satu Anak’. Kebijakan ini mengharuskan 1 keluarga memiliki satu anak. Dari sana, muncul permasalahan dimana anak tersebut mengalami tekanan sehingga susah untuk ia menikmati hidupnya, seperti bersosialisasi atau mencari pasangan hidup. Hal ini karena ia harus membiayai keluarganya, termasuk nenek kakeknya yang sudah memasuki usia tidak produktif.

Kemudian pekerjaan ‘kasar’ seperti tukang bangunan, petani dan buruh pabrik juga akan punah.

BACA JUGA: Dari Beda Agama hingga Belum Siap Mental, Ini Alasan Anak Muda Semarang Enggan Menikah di Usia Muda

Hal ini sebenarnya secara perlahan sudah terasa. Berdasarkan data BBSDMP Kementan pada 2020, petani usia 20 sampai 39 tahun hanya sebesar 2,7 juta dari total petani 33,4 juta. Sebanyak 61 persen petani di Indonesia berusia di atas 45 tahun. Alasannya? Karena anak muda yang enggan menjadi petani. Bahkan, penelitian, hasil riset terhadap 577 mahasiswa IPB jurusan pertanian pun enggan menjadi petani karena rendahnya kepercayaan diri, stigma dan tak ada dukungan dari orang tua maupun pendidik.

Maka dari itu, depopulasi ini merupakan fenomena yang cukup mengkhawatirkan, bahkan tandanya pun sudah mulai nampak di Indonesia. Meski begitu, penyebab dari adanya depopulasi ini bukan childfree. (*)

Farah Nazila

Editor Beritajateng.tv 

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan