SEMARANG, beritajateng.tv – Nepal tengah menjadi perhatian dunia setelah demonstrasi besar berubah menjadi kerusuhan.
Aksi protes yang mulai sejak Kamis lalu terus memanas hingga sekarang.
Situasi tersebut berujung pada pengunduran sejumlah menteri bahkan hingga Presiden.
Beberapa saksi menegaskan aksi mereka bersifat damai, namun muncul kekerasan oleh polisi. Suasana mencekam terlihat ketika sirene meraung di seluruh kota saat korban luka dilarikan ke rumah sakit.
BACA JUGA: Video Polisi Tunjukkan Tiga Tersangka Kericuhan Demo Semarang, Bawa Bom Molotov
Pada malam hari, Menteri Dalam Negeri Ramesh Lekhak menyatakan mundur dalam rapat kabinet mendadak, sementara PBB mendesak adanya penyelidikan transparan atas insiden ini.
Sehari kemudian, Perdana Menteri KP Sharma Oli juga menyerahkan surat pengunduran kepada Presiden Nepal.
Gelombang ketidakpuasan publik makin besar, lantaran ketidakstabilan politik, korupsi, dan lambannya pertumbuhan ekonomi.
Dari total 30 juta penduduk, sekitar 43% berusia 15–40 tahun, dengan tingkat pengangguran mencapai 10% dan PDB per kapita hanya US$1.447 (sekitar Rp23 juta), menurut data Bank Dunia.
Berikut rangkaian kronologi terjadinya demonstrasi tersebut.
Kronologi Demo di Chaos Nepal
Aksi demonstrasi di Nepal berawal dari kebijakan pemerintah yang memblokir puluhan platform media sosial.
Pemblokiran dilakukan karena platform-platform tersebut dianggap tidak memenuhi batas waktu pendaftaran resmi di negara itu.
Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi kemudian memerintahkan otoritas telekomunikasi untuk menutup akses terhadap 26 platform yang belum terdaftar, termasuk Facebook, YouTube, X, dan LinkedIn milik Meta.