“Nanti ketika ada cara keagamaan lain, misal Idul Fitri, Idul Adha, kita adakan acara serupa sesuai agamanya. Karena kita kan sekolah nasional jadi sungguh memfasilitasi semua agama siswa,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Martin mengatakan, tidak hanya toleransi seputar agama, namun pihak sekolah juga membiasakan siswa untuk mengenal toleransi budaya. Ia mencontohkan, Sekolah Mataram rutin mengajak siswa mendengar dan menyanyikan lagu-lagu daerah dari luar Jawa.
Apalagi, tidak hanya siswa, kata Martin, namun guru dan karyawan di Sekolah Mataram Semarang juga terdiri dari beragam suku dan agama.
“Misalnya saya ini bukan orang Jawa, tapi orang Batak. Tapi juga kerap kali kita mengadakan acara-acara budaya lain supaya anak-anak mengenal budaya lain,” kata Martin.
BACA JUGA: Tak Hanya Siswa yang Antusias, Ini Cerita Orang Tua Antar Anak pada Hari Pertama Masuk Sekolah
Ia pun berharap, pelaksanaan kegiatan keagamaan seperti perayaan Natal hari ini bisa terus berlanjut dan bermanfaat bagi siswa.
“Harapan yang kedua, sumgguh bisa memberi pengaruh yang baik bagi anak-anak peserta didik terkait petumbuhan iman mereka,” tandasnya.(*)
Editor: Farah Nazila