Pendidikan

Berawal dari Masalah, SMPN 7 Semarang Kini Punya Konsep Belajar Unik Bertema Kelelawar

×

Berawal dari Masalah, SMPN 7 Semarang Kini Punya Konsep Belajar Unik Bertema Kelelawar

Sebarkan artikel ini
SMPN 7 Semarang Kelelawar
Siswa dan Guru SMPN 7 Semarang saat memamerkan produk pupuk kotoran kelelawar di Pameran Pendidikan. (Foto: Dok. Pribadi)

SEMARANG, beritajateng.tv – Kotoran kelelawar yang dulu menjadi sumber bau tak sedap di lingkungan SMPN 7 Semarang kini justru menjadi ciri khas dan bahan pembelajaran unik di sekolah tersebut.

Konsep pembelajaran berbasis kelelawar ini lahir dari pemikiran kreatif Kepala SMPN 7 Semarang, Endah Saraswati.

“Ketika awal masuk, saya menemukan bau kotoran kelelawar yang sangat menyengat. Hampir seluruh dinding dipenuhi kotoran yang tidak dibersihkan bertahun-tahun. Saya berpikir, kelemahan ini harus kami ubah menjadi potensi,” kata Endah kepada beritajateng.tv, Senin, 1 Desember 2025.

Endah kemudian berpikir bagaimana masalah itu bisa berubah menjadi aset sekolah. Ia kemudian mengajak guru IPA dan siswa untuk mengolah kotoran kelelawar menjadi pupuk organik.

BACA JUGA: Miris! Kondisi Kelas SDN 1 Karangjati jadi Sarang Kelelawar dan Atap Ambrol

“Anak-anak tidak hanya melihat teori, tetapi mempraktikkan, cara fermentasi kotoran kelelawar, proses pengemasan, hingga pemasaran secara online,” jelasnya.

Langkah inovatif itu kemudian berhasil melahirkan produk pupuk organik dari kotoran kelelawar. Bahkan pupuk tersebut telah dipasarkan melalui e-commerce.

“Akhirnya pupuk itu kami jual di e-commerce. Itu membuat anak-anak belajar sains sekaligus kewirausahaan,” jelasnya.

Kurikulum kontekstual SMPN 7 Semarang bertema kelelawar

Dari kelelawar, terdapat juga pembelajaran kontekstual lintas mata pelajaran. Misalnya pada mata pelajaran IPA terkait siklus hidup kelelawar. Kemudian proyek literasi sekolah seperti membuat puisi, cerpen, dan bacaan bertema kelelawar.

Endah mengatakan bahwa guru mesti mengajar berbasis realita lapangan agar dapat menyelesaikan permasalahan menjadi media belajar.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan