“Momentum yang agung nan suci, mari saling membersihkan hati”
“Hari Raya Idul Fitri akan kurang jika tak saling silaturahmi, maka mari kumpulkan niat untuk berkumpul kembali”
“Minal Aidzin Wal Faidzin, mohon maaf lahir batin”
Idul Fitri bukan hanya tentang perayaan, pakaian baru, atau hal-hal baru lainnya.
BACA JUGA: Anak-Anak Auto pada Suka! Berikut Rekomendasi Kue Kering untuk Lebaran Nanti
Meskipun umat muslim disunnahkan untuk mengenakan pakaian baru, hal tersebut bukanlah makna sejati dari Hari Raya Idul Fitri.
Lebih dari itu, Idul Fitri seharusnya dimaknai sebagai momen untuk melakukan refleksi diri, bersyukur, dan merayakan kegembiraan.
Sebagai bentuk refleksi dalam konteks ini berarti umat muslim dianjurkan untuk melakukan introspeksi dan kembali kepada fitrah Islamiyah.
Ini berarti, dengan harapan bisa kembali suci setelah menjalani ibadah puasa Ramadan selama sebulan. Lalu kemudian zakat fitrah sebagai wujud rasa syukur dan berbagi kepada sesama, serta saling memaafkan atas kesalahan yang telah terjadi. (*)