Pasalnya, bagi Jongkie kuliner adalah cara melestarikan cerita dan sejarah zaman dulu. Sebab itu, ia berusaha menyuguhkan aneka kuliner khas Semarang.
Penganan itu mulai dari nasi goreng babat, bestik Jawa pendrikan, semur, asem-asem daging koyor, bakmi Jawa kampung, dan lontong opor Cap Go Meh.
BACA JUGA: 4 Resto Semarang dengan Harga yang Cukup Worth it, Catat Dulu Buat Agenda Bukber Nanti!
Hidangan-hidangan itu memiliki nilai akulturasi yang cukup besar bagi orang Tionghoa seperti Jongkie.
“Lontong Cap Go Meh sebenernya unsur Chinanya enggak ada, malah Jawa. Itu jadi butki akulturasi bahwa Tionghoa menyatu dengan setempat,” kata dia.
Menurut Jongkie, pengunjung bisa menikmati berbagai menu snack di Restoran Semarang dengan harga mulai dari Rp20 ribu saja. Dari lumpia Semarang, kroket, siomay, hingga bakwan pun tersedia.
Sedangkan untuk menu masakan berat seperti lontong Cap Go Meh, bestik Jawa Pendrikan, glewo koyor, dan nasi goreng babat, dibanderol mulai dari Rp25 ribu hingga Rp50 ribu saja.
“Jangan khawatir, di sini juga murah-murah. Bawa Rp50 ribu cukup, udah kenyang,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi