Feature

Iba Atas Kasus Pembuangan Bayi, Begini Kisah Semarang Baby Home Terus Rawat Bayi Terlantar

×

Iba Atas Kasus Pembuangan Bayi, Begini Kisah Semarang Baby Home Terus Rawat Bayi Terlantar

Sebarkan artikel ini
Semarang Baby Home
Rumah Bayi Semarang atau yang dikenal dengan Semarang Baby Home berkomitmen untuk merawat bayi terlantar. (Fadia Haris Nur Salsabila/beritajateng.tv)

Namun, sama seperti penampungan bayi Manarul Mabrur di Pudakpayung, Izin Operasional Pondok Pesantren (IJOP) Semarang Baby Home juga tak kunjung selesai meski telah Ahmad urus sejak jauh-jauh hari.

“Kita agak kesusahaan izin ke dinas sosial, seperti Manarul Mabrur yang juga belum punya. Untuk pusat di Bali sepertinya juga belum terbit, padahal founder kita Pak Burhan baru saja dapat penghargaan dari KPAI,” ucapnya.

BACA JUGA: Panti Asuhan Manarul Mabrur Semarang, 12 Tahun Rawat Anak-Anak Bukan Harapan Orang Tua

Belum selesainya proses IJOP tentu membuat mereka tidak bisa mengharap bantuan dana dari pemerintah. Biaya operasional yang mencapai Rp30 juta perbulan umumnya beroleh bantuan dari Bali Baby Home. Selain itu, juga ada bantuan berupa donasi, baik donasi uang maupun donasi barang.

Hingga kini, Semarang Baby Home telah merawat sekitar 13 bayi yang mana dua di antaranya telah kembali ke pelukan keluarga.

“Bayi-bayi yang diasuh memang kurang lebih bayi-bayi kurang beruntung, yang memiliki potensi untuk menjadi anak terlantar lebih besar. Contohnya bayi dari hasil hubungan gelap,” tandasnya. (*)

Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan