Adapun untuk prosesi pembersihan sebenarnya tak begitu istimewa. Umat membasuh patung menggunakan air, sabun, dan cairan jeruk nipis. Hanya saja, patung atau rumpang dibasuh dengan air kembang setaman di akhir prosesi.
Simbol penyucian diri juga harapan tahun baru
Setelah semuanya bersih, tahap selanjutnya ialah mengembalikan patung-patung ke tempat semula. Sebelumnya, mereka harus melempar dua potongan kayu berbentuk setengah oval bernama siao poe untuk meminta persetujuan dewa.
“Makna dari bersih-bersih ini, selain tujuannya utntuk menyambut tahun baru Imlek, juga supaya kita diberi berkah, selamat dari masalah, diberi rejeki, kemakmuran,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Operasional Klenteng Tay Kak Sie, Andre Wahyudi, menambahkan, bersih-bersih klenteng juga memiliki simbol tersendiri. Yaitu, sebagai penyucian diri umat Tionghoa dan Tri Dharma menyambut Tahun Baru China yang mana semua kejelekan umat akan dilunturkan.
BACA JUGA: Persiapan Perayaan Imlek 2025 di Klenteng Hok Tik Bio Blora, Ingin Ibadah dengan Nyaman
Menurutnya, tradisi bersih-bersih Klenteng juga bisa memiliki arti sebagai pengharapan akan nasib baik dan rezeki lancar di tahun yang baru.
“Sebagai manusia pun kita juga pengin semuanya bersih, maka para dewa pun juga semuanya kelihatan berkilau bersih. Sehingga, rezeki kita juga akan berkilau,” imbuh Andre. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi