Ia pun menegaskan agar warga tak meminta mahasiswi tersebut menuruni tower. Alasannya, ia tak ingin psikologi si gadis tak goyah.
“Kalau ada teriakan, atau orang itu kondisinya tidak stabil, khawatirnya kalau tidak naik, justru malah loncat. Awalnya mau kita bujuk turun, tapi dianya turun sendiri,” terangnya.
BACA JUGA: Kisahkan Nestapa Warga Sayung Demak, Akademisi Unissula Tulis Buku ‘Urip Dioyak-oyak Banyu’
Sebelumnuya, mahasiswi itu bahkan sempat ketawa usai turun dari tower setinggi 100 metertersebut.
“Setelah [dia] turun, kita tanyai, jawabnya cuma ngetes adrenalin, sambil ketawa-ketawa gitu. Jadi kestabilan emosinya pun meragukan. Karena bagaimanapun, dia harus kita selamatkan,” tuturnya.
Di lain pihak, Kapolsek Genuk, Kompol Rismanto, menyebut aksi mahasiswi berusia 22 tahun itu bukanlah bermotif bunuh diri, melainkan sekadar riset.
“Dia mahasiswa, inisialnya S, usia 22 tahun. Alasannya bukan bunuh diri, cuma riset. Tapi riset apa, masih kita data,” ujar Rismanto. (*)