Bhante Wawan juga bercerita tentang kisah salah satu Bhikku asal Malaysia yang sempat mengalami kecelakaan saat menempuh perjalanan. Mau tak mau, Bhikku tersebut harus dibawa ke rumah sakit pada saat itu.
“Dokter menyatakan tidak boleh keluar dr RS, tetapi karena tekadnya mau ke Borobudur, sempat dokternya telpon saya bilang ini suatu mukjizat. Saya bilang bukan mukjizat, bukan karma baik. Tetapi karna yakin, yakin dia niat ke Borobudur,” papar Bhante Wawan kepada awak beritajateng.tv.
Meskipun tak lagi berjalan kaki, Bhikku asal Malaysia tersebut tetap melanjutkan perjalanan dengan menggunakan pesawat untuk mengikuti Hari Raya Tri Suci Waisak di Candi Borobudur.
Baik Bhante Wawan maupun Phra Wichai mengaku perjalanan selama melakukan Thudong menuju Indonesia sangatlah istimewa. Tak lupa, mereka menyebut bahwa toleransi masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam sangatlah tinggi.
“Saya sempat tanya ke hampir semua Bhante Thailand dan Malaysia, tidak bisa mengungkapkan perasaan ini, sangat luar biasa. Masyarakat sangat bagus, toleransinya sangat bagus. Saya harapkan toleransi antarumat beragama ini dapat bertahan,” tutup Bhante Wawan (*).
Editor: Andi Naga Wulan.