SEMARANG, beritajateng.tv – Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mendorong masyarakat yang menjadi korban kekerasan, maupun pelecehan seksual agar berani melapor.
Mbak Ita sapaannya meminta masyarakat untuk bisa memanfaatkan pelayanan publik untuk mengadu dan melapor ketika mengalami kekerasan seksual, atau sejenisnya.
Ia menjelaskan, Pemkot Semarang telah bekerja sama dengan Polrestabes Semarang membuat pelayanan digital bernama Kentongan Digital. Fitur ini berada di dalam aplikasi Libas inisiasi dari Polrestabes Semarang.
Inovasi ini ada untuk warga Kota Semarang yang membutuhkan pelayanan kepolisian. Di dalam aplikasi itu juga, masyarakat bisa meminta pertolongan darurat.
“Kami sudah melakukan kerja sama dengan Libas Polrestabes Semarang melalui aplikasi Kentongan Digital. Apabila orang tua atau anak mengalami kekerasan seksual, lewat aplikasi itu bisa menyalakan alarm ke kepolisian,” ujarnya, Minggu 5 November 2023.
Lebih lanjut, menurut informasi yang ia terima, peristiwa kekerasan seksual sering terjadi oleh orang-orang terdekat korban. Seperti yang baru kepolisian ungkap yang menimpa bocah 7 tahun warga Gayamsari.
Bocah tersebut meninggal dunia dengan luka kekerasan seksual yang dilakukan oleh pamannya.
Oleh karena itu, ia meminta kepada pihak terkait untuk intens melakukan sosialiasi agar masyarakat bisa melakukan perlawanan dan pencegahan dini sehingga tidak berdampak fatal.