“Saya sangat setuju, harus ada pengawalan, agar jati ini dalam (menjadi) museum, sehingga orang juga bisa melihat sejarahnya Blora itu kayu jati bagaimana bisa ada museum. Tidak perlu besar museumnya, yang penting adalah lengkap narasinya,” imbuhnya.
Sehingga, tambah Putu, orang datang ke Blora tidak hanya ambil akar dan komoditas jati, tetapi mereka bisa mempelajari filosofinya dan juga sejarah budaya Blora.
Putu menyatakan, pihaknya siap menyuarakan ke pusat kaitannya dengan pengembangan potensi kebudayaan di Kabupaten Blora.
“Saya hari ini bisa menyerap banyak potensi Blora ini. Saya berkomitmen untuk menyuarakan ini juga ke tingkat pusat,” tandasnya.
Mewakili Bupati Blora H. Arief Rohman, Sekretaris Daerah Kabupaten Blora Komang Irawadi menyambut baik kedatangan BKSAP DPR RI di Kabupaten Blora.
“Kami berharap dengan adanya audiensi ini, bisa lebih mengenalkan potensi yang ada di Kabupaten Blora. Kami juga berharap kepada Tim BKSAP DPR RI bisa menjadi penjembatan untuk mengenalkan potensi yang ada di Kabupaten Blora ini ke nasional maupun dunia internasional,” harap Komang.
Sebelumnya, rombongan BKSAP turut menyaksikan pertunjukan Barongan. Tampak Fadli Zon beserta tim juga mengenakan ikat kepala udeng khas Samin yang Sesepuh Sedulur Sikep Mbah Pramugi pakaikan pada mereka. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi