Scroll Untuk Baca Artikel
Jateng

BPBD Jateng Ungkap Potensi Longsor, Kabupaten Wonogiri Paling Rawan

×

BPBD Jateng Ungkap Potensi Longsor, Kabupaten Wonogiri Paling Rawan

Sebarkan artikel ini
tanah longsor menutup jalan
Saluran air tak kuat menampung air hujan, tebing di Ungaran Barat pun ambrol dan tanah longsor menutup jalan penghubung dengan Gunungpati. (Arie Budi Kristanto Wibowo/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tvBadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) telah memetakan daerah kategori rawan bencana tanah longsor.

Berdasarkan pemetaan tersebut, terdapat seluas 1.020.772 hektar tanah di Jateng masuk kategori kelas tinggi atau rawan longsor.

Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Jateng, Muhamad Chomsul menyebut bahwa daerah rawan longsor mayoritas ada di area pegunungan tengah.

Wilayah Pantai Utara (Pantura) dan Pantai Selatan (Pansela) yang berdekatan dengan pengunungan berada pada kategori rawan atau merah.

“Luas tertinggi bahaya tanah longsor ada di Kabupaten Wonogiri, itu sampai 62.658 ha,” ujar Chomsul, Sabtu 2 Desember 2023.

Tak hanya Wonogori, daerah tinggi rawan bencana tanah longsor lainnya tercatat di Kabupaten Cilacap dengan luas 75.695 hektare dan Kabupaten Banjarnegara mencapai luas 72.846 hektare.

Kemudian Kabupaten Wonosobo dengan luas 72.280 hektare, Kabupaten Brebes 65.573 hektare, dan Kabupaten Banyumas 65.227 hektare.

BACA JUGA: 900 Ribu Hektare Lebih Lahan Berisiko Karhutla, BPBD Jateng: Klaten Sumbang Kebakaran Terbanyak

Lebih lanjut, daerah paling rendah rawan tanah longsor berada di Kota Magelang 81 hekatare, Kota Salatiga 412 hektare, dan Kabupaten Demak 907 hektare.

Lalu Kabupaten Klaten seluas 1.930 hektare, Kabupaten Sukoharjo 1.995 hektare, dan Kabupaten Sragen 2.000 hektare

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan