“Konten yang dekat itu contohnya jalan-jalan, makan-makan. Nah, lewat situ aku bisa memasukkan budaya, entah soal makanan tradisional atau budaya-budaya tradisional yang aku bawa dengan cara kekinian,” ucap gadis kelahiran 2002 itu.
Genap setahun menjadi influencer, ia tentu mengalami suka duka dalam perjalanannya sebagai Mbak Yu Berkebaya. Dukanya, kata Alifia, adalah cuaca panas di Kota Semarang, tambah karakter kostum kebaya dan jarik yang berat sehingga membatasi gerak tubuhnya.
BACA JUGA: Luar Biasa! Fotografer Ini Gelar Pemotretan Model Berkebaya di Kolam Renang Hotel Lantai 30
“Tapi dengan duka-duka itu aku ngerasa, ‘Oh, ini yang orang dulu rasain, yang tiap hari pakai kebaya.’ Aku jadi bisa merasakan,” ucapnya.
Namun demikian, Alifia tetap mengajak anak muda untuk tidak takut menggunakan kebaya dalam kehidupan sehari-sehari. Menurutnya, nguri-uri kebudayaan dapat kita mulai dengan mengenal dan membiasakan diri mengenakan kebaya.
“Mari berkebaya dengan bahagia!” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi