Scroll Untuk Baca Artikel
Jateng

Bukan Hanya Puja, Begini Persiapan Tri Suci Waisak di Vihara Tanah Putih, Apa Saja?

×

Bukan Hanya Puja, Begini Persiapan Tri Suci Waisak di Vihara Tanah Putih, Apa Saja?

Sebarkan artikel ini
tri suci waisak
Ada serangkaian prosesi pada Hari Raya Tri Suci Waisak, begini persiapan dalam mempersiapkannya di Vihara Tanah Putih, Kota Semarang. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Vihara Tanah Putih, Kota Semarang siap menyambut Hari Raya Tri Suci Waisak yang akan jatuh pada Minggu, 4 Juni 2023. Meskipun begitu, Vihara yang berlokasi di Jalan Dr. Wahidin, Jomblang, Kecamatan Candisari tersebut telah menyambut Waisak sejak sebulan sebelumnya.

Tepat sehari sebelum Hari Raya Tri Suci Waisak berlangsung, beritajateng.tv berkunjung ke Vihara Tanah Putih. Kami disambut hangat oleh Romo Pandita Muda Aggadhammo Warto. Ia bercerita terkait persiapan yang telah dilakukan oleh seluruh pengurus dan umat Buddha di Vihara Tanah Putih.

“Persiapannya (Tri Suci Waisak) tentu banyak. Pertama, ada sebulan penghayatan Dhamma. Dari umat Buddha sendiri juga melakukan Atthasila, kalau di Islam itu hampir sama seperti puasa,” ungkap Romo Aggadhammo Warto saat ditemui beritajateng.tv di Vihara Tanah Putih, Sabtu, 3 Juni 2023.

Mengenal Atthasila di Momen Tri Suci Waisak

Secara singkat, Romo Aggadhammo menjelaskan bahwa Atthasila dapat terpahami sebagai puasa atau pengendalian diri yang umat Buddha lakukan.

Adapun kedelapan aturan tersebut di antaranya tidak membunuh makhluk hidup, tidak mencuri, menghindari hubungan seksual, tidak berkata kasar dan berbohong, tidak minum minuman keras, tidak menikmati hiburan seperti menari dan menyanyi, tidak tidur di tempat tinggi dan mewah, hingga tak makan lewat dari tengah hari.

Bagi umat yang menjalankan Atthasila, tidak diperkenankan untuk makan setelah lewat dari jam 12 siang. Namun diperbolehkan untuk minum minuman yang tak mengenyangkan.

Romo Aggadhammo mengungkap bahwa Atthasila mereka lakukan untuk menjauhkan diri dari keduniawian. Tentunya, hal tersebut sebagai esensi penting dari Hari Raya Tri Suci Waisak yang menjadi hari penting bagi umat Buddha di seluruh dunia.

“Menjauhkan diri dari keduniawian. Pada dasarnya yang menyebabkan kita menderita itu keinginan yang rendah, menuruti hawa nafsu dan keinginan tersebut,” ungkapnya.

Lakukan ziarah ke makam pahlawan

Tak hanya Atthasila, sebelumnya juga telah berlangsung rangkaian acara lain seperti Anjangsana ke rumah umat hingga ziarah ke makam pahlawan.

Romo Aggadhammo menyebut sebanyak 3 (tiga) Vihara aliran Theravada di Kota Semarang, yakni Vihara Tanah Putih, Vihara Watugong, dan Vihara Chandra Kinnara mengunjungi Makam Jendral Gatot Subroto di Ungaran.

Terbesit cerita bersejarah mengapa ketiga Vihara beraliran Theravada tersebut melakukan ziarah ke Makam Jendral Gatot Subroto.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan