Pawang hujan Semarang dapat bonus dari Tim Prabowo-Gibran
Setelah acara berjalan sukses tanpa adanya hujan deras, ia mengaku mendapat bonus dari Tim Prabowo-Gibran melebihi tarif yang ia patok.
“Untuk seluruh acara di Kota Semarang, biasanya saya patok Rp 1,5 juta per harinya. Kalau luar Kota Semarang itu Rp 2,5 juta. Tetapi karena kemarin acaranya berhasil, tim Prabowo-Gibran kasih saya bonus yang lumayan lah,” terangnya.
Menurutnya, tak sulit untuk memindahkan hujan ketika acara kampanye akbar Prabowo-Gibran itu berlangsung. Sebab, ia merasa masih ada wilayah sekitar Semarang yang intensitas hujannya tak terlalu lebat atau tak tersentuh hujan.
Sebagai pawang hujan Semarang, ia tetap percaya bahwa hujan tetap menjadi kehendak Tuhan. Hal itu terucap olehnya saat ditanya bagaimana caranya agar hujan tak turun demi kelangsungan acara besar.
BACA JUGA: Ada Pawang Hujan Saat Parade Barongan di Alun Alun Blora
Joko menepis ia membawa kelengkapan spiritual seperti dupa, bunga, dan air suci. Alih-alih membawa hal itu, ia menuturkan hanya bermodalkan dua material saja.
“Saya hanya merokok dan membawa air mineral di kantong celana saya, karena saya tidak bisa kalau tidak merokok,” bebernya.
Berjalan kaki menyusuri jalanan Simpang Lima kurang lebih tiga kali, cara mencegah hujan itu ia lakoni tanpa lelah. Sambil mengucap doa kepada Allah SWT, ia memohon agar hujan tak turun selama acara kampanye Prabowo-Gibran berlangsung.
“Sebenarnya pawang hujan itu tidak memindahkan hujan, tetapi memindahkan arah angin ke wilayah sekitarnya. Tidak ada itu saya bawa dupa, bunga, atau air khusus, saya hanya merokok dan berjalan sepanjang Simpang Lima, berdoa kepada Allah agar hujan tidak turun saja,” tandasnya. (*)
Editor: Ricky Fitriyanto