SEMARANG, beritajateng.tv – Belakangan ini, warganet diramaikan oleh sebuah foto yang menampilkan arah kebijakan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tahun 2026.
Dalam foto tersebut, Pendidikan dan Kesehatan masuk dalam kategori Prioritas Pendukung.
Sementara itu, program Makan Bergizi Gratis, Ketahanan Pangan, Ketahanan Energi, Perumahan, dan Pertahanan Keamanan masuk dalam kategori prioritas utama.
Adapun foto itu pertama kali diunggah oleh pengguna X @nowyoucatchme. Hingga Senin, 10 Februari 2025, foto itu mendapat 14 ribu likes dan 5,1 ribu posting ulang.
Pengamat pendidikan asal Universitas Negeri Semarang (Unnes), Edi Subhkan, menyebut, pendidikan yang di golongkan sebagai prioritas pendukung merupakan hal yang tak seharusnya.
BACA JUGA: Kolaborasi Pemkot dan Kementerian Keuangan Bangun Landmark Taman Nol Kilometer Semarang
Sebab, kata Edi, hal itu tak selaras dengan cita-cita Indonesia Emas 2045 yang pemerintah impikan.
Edi menegaskan, Indonesia Emas 2045 bisa tercipta jika Sumber Daya Manusia (SDM) unggul. Adapun bidang tersebut menjadi jembatan menuju SDM yang unggul.
“Justru ini semacam mismatch [ketidak cocokan] ya. Kalau kita mau Indonesia Emas 2045, hal yang selama ini pemerintah dengungkan itu kan bagaimana bisa menghasilkan SDM yang unggul, excellent , kompetitif di dunia internasional. Itu semua jalurnya lewat dunia pendidikan,” ungkap Edi.
Dalam hematnya, dunia pendidikan harus mendapatkan perhatian besar dari pemerintah. Dengan di barengi oleh atensi di bidang infrastruktur yang juga memadai.
“Ketika pendidikan memperoleh atensi dan perhatian yang besar dari pemerintah, mendapat pendanaan, [di dukung] infrastruktur, itu bisa jadi modal besar untuk mencapai cita-cita Indonesia maju, Indonesia makmur,” tegas Edi.
Pemangkasan anggaran
Arah kebijakan Kementerian Keuangan 2026 yang ramai di media sosial itu pun turut memantik pertanyaan Edi perihal keberpihakan dan komitmen pemerintah.
