Terlebih, pihaknya turut menyoroti pemangkasan anggaran yang kompak terjadi di seluruh kementerian, tak terkecuali kementerian di bidang pendidikan.
“Kalau [pendidikan] gak terlalu diperhatikan dengan beragam kebijakan, bukan sekadar isu, kalau ada pemangkasan anggaran di bidang pendidikan tinggi, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, artinya kan perlu dipertanyakan komitmennya pemerintah,” pungkasnya.
BACA JUGA: Wacana Prabowo-Gibran Tambah Kementerian jadi 40, Pengamat Politik Soroti Masalah Biaya
Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi (KLI) Kementerian Keuangan, Deni Surjantoro, menjelaskan terkait perbedaan prioritas yang viral beredar di media sosial.
Dalam sebuah wawancara, Deni menegaskan prioritas pendukung tak berarti sesuatu yang dinomor duakan.
“Pendukung di situ [bahan paparan Kemenkeu] bukan berarti nomor dua Justru, program prioritas di bidang pendidikan dan kesehatan merupakan salah satu pilar utama, sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029,” tutur Deni.
Pihaknya membantah narasi bahwa makan bergizi gratis lebih penting ketimbang pendidikan serta kesehatan.
Deni menegaskan, semua program Presiden RI Prabowo sama pentingnya.
“Semuanya penting dan saling mendukung,” tegasnya. (*)
Editor: Farah Nazila