SEMARANG, beritajateng.tv – Fenomena Bulan dan Venus berdekatan di saat malam kedua Ramadhan viral di media sosial (twitter). Pasalnya, keindahan kedua objek langit itu tampak jelas di berbagai daerah di Indonesia pada, Jumat 24 Maret 2023. Hingga berita ini terbit, fenomena Bulan dan Venus berdekatan ini trending di posisi keempat, Sabtu (25/3/2023).
Faktanya, fenomena Bulan dan Venus berdekatan terjadi di beberapa negara seperti Malaysia, Filipina, Singapura, India, Rusia, termasuk Indonesia. Fenomena itu terlihat jelang buka puasa pukul 18.30 WIB.
Berdasarkan informasi dari website resmi space.com, posisi Bulan dan Venus berdekatan tersebut hanya ilusi semata, sebab jarak Bulan dan Venus berjauhan. Pada malam ketiga Ramadhan tersebut, bulan memang sedikit melebar dan berada di sisi kiri atas Venus. Hal tersebut memberikan kesan bahwa Bulan dan Venus hampir berpapasan.
“Malam berikutnya (Jumat, 24 Maret), akan tampak bahwa mereka akan berganti posisi. Pada malam itu, bulan sabit yang sedikit lebih lebar (12%) akan melayang jauh di atas dan sedikit ke kiri Venus. Tentu saja, apa yang akan kita lihat adalah ilusi perspektif. Bulan berjarak 233.400 mil (375.700 km) dari Bumi, sedangkan Venus 492 kali lebih jauh pada jarak 115 juta mil (185 juta km),” tulis Joe Rao melalui website space.com
Fenomena Bulan dan Venus berdekatan (berkonjungsi) ini kemungkinan akan terjadi lagi pada tanggal 24 April.
“Ingatlah bahwa bulan akan muncul hampir tepat di bawahnya pada 23 Maret dan hampir tepat di atasnya pada 24 Maret. Kemudian di senja Venus menjadi jelas terlihat. Melalui teleskop, piringan Venus menyilaukan, tetapi tidak mengesankan. Ini masih relatif kecil dan 80 persen menyala – fase gibbous (kurang penuh),” tulisnya.
Fenomena Bulan dan Venus Berdekatan di Malam Ketiga Ramadhan Termasuk Okultasi Lunar
Fenomena Bulan dan Venus berdekatan dinamakan okultasi. Menurut Peneliti Antariksa BRIN, Andi Pangerang melalui situs Edukasi Sains Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), okultasi adalah fenomena objek langit yang berdekatan dengan bumi dan menghalangi objek langit lain yang berjauhan dengan bumi. Objek yang menghalangi objek lain tersebut akan tampak lebih besar. Hal tersebut menghadirkan ilusi perspektif bahwa kedua objek langit tersebut berdekatan.