SEMARANG, beritajateng.tv – Sekilas tak ada yang berbeda dari Ida Modiste, butik kebaya yang berada di Jalan Medoho Barat Nomor 61, Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.
Para pegawainya terlihat sibuk menjahit di mejanya masing-masing. Sesekali mereka berdiskusi terkait rancangan busana.
Akan tetapi, saat lebih dicermati, baru akan terlihat jika tempat ini bukanlah tempat butik biasa. Ada yang mengenakan kursi roda, ada juga yang tak bisa berbicara.
Ternyata, Ida Modiste memiliki tiga karyawan yang merupakan penyandang disabilitas. Adalah Hidayah Ratna Febriani, sang pemilik butik ini.
BACA JUGA: Kunjungi UMKM Bordir Kudus dan Galeri Dian Pelangi, Puan Tekankan Promosi Wastra Nusantara
Ida, sapaan akrabnya meyakini, penyandang disabilitas mampu untuk bekerja seperti orang pada umumnya. Oleh karenanya, ia merintis Ida Modiste.
“Punya pekerjaan, bagi teman-teman difabel adalah harapan besar. Mereka tidak ingin dikasihani tapi ingin juga berguna,” kata Ida saat beritajateng.tv temui, belum lama ini.
Ida memang telah lama memberdayakan para peyandang disabilitas sejak awal merintis Ida Modiste pada 2018 lalu. Total, sudah ada 27 orang penyandang disabilitas yang pernah bekerja di Ida Modiste.
Kendati demikian, Ida menyadari bahwa mengajari penyandang disabilitas bukanlah jal mudah dan menguras kesabaran.
Apalagi, setiap jenis penyandang disabilitas punya karakteristik tersendiri. Yang paling sulit, menurut Ida, adalah penyandang difabel intelektual.
