4 Fakta gelang Xyloband
1. Persentase pengembalian Xyloband di Indonesia
Pada hari Selasa (22/12) Informasi tersebut pihak penyelenggara acara dan manajemen Coldplay tepis.
Mereka menyebut bahwa persentase pengembalian gelang tersebut adalah 77 persen.
Perbandingan persentase pengebalian Xyloband di berbagai kota di setiap Negara yang sudah mendapat kehadiran Tour konser Coldplay ini.
Tokyo: 97 persen
Kopenhagen: 96 persen
Buenos Aires: 94 persen
Kaohsiung: 94 persen
Gothenburg: 85 persen
Amsterdam: 82 persen
Berlin: 80 persen
2. Teknologi gelang
Melansir dari laman Xyloband, gelang LED asli yang dikontrol radio dirancang untuk menciptakan pertunjukkan cahaya menakjubkan.
Gelang ini bekerja dengan menciptakan beberapa pola lampu kilat dengan LED RGB, yang dapat berubah ke warna apa pun, dan bisa diprogram untuk menciptakan beragam efek visual dan gambar menakjubkan.
BACA JUGA: 4 Fakta Penonton Konser Coldplay di GBK Jakarta, Penipuan Hingga Terobos Masuk Gratis
Berikut ini teknologi canggih yang berguna untuk merancang Xyloband, yaitu:
1. Xyloband dapat menghasilkan warna apa pun dalam spektrum cahaya RGB.
2. Xyloband memiliki masa pakai baterai sekitar. 18-19 jam. Ini dapat diperpanjang hingga jangka waktu 3 minggu menggunakan mode hemat daya.
3. Xyloband memiliki pemancar HTML
3. Harus penonton kembalikan
Faktor besar yang mengharuskan gelang Coldplay harus penoton kembalikan, yaitu berhubungan dengan isu lingkungan yang sedang mereka suarakan.
Ketika Coldplay mengumumkan “Music Of The Spheres Tour“, mereka menyatakan, bahwa band asal Inggris itu ingin membuat konsernya lebih ramah lingkungan dan mengurangi emisi karbon sebesar 50 persen dari transportasi, perjalanan band, dan produksi konser.
Dalam tur konsernya ini, Coldplay juga mengurangi limbah dan penggunaan plastik dengan menggunakan kendaraan listrik dan bahan bakar alternatif di mana pun mereka.
Demikian beberapa fakta tentang gelang Xyloband konser Coldplay.(*)