Kala itu, ia mengangkat kearifan lokal Ambarawa dengan melukis costum art pada helm. Motif batik yang ia angkat yakni batik lumintu.
Motif itu, kata Ronald, perpaduan Candi Gedongsongo, naga Baruklinting, hingga bunga kopi; karena kopi merupakan salah satu mata pencaharian masyarakat di Ambarawa.
“Ternyata karyanya bisa memenangkan kontes tersebut. Dari situ saya melihat, batik bisa diangkat dalam seni lukis custom,” jelasnya.
BACA JUGA: Kenalkan Indonesia Lewat Batik, Siswa SMAN 1 Semarang Ini Bikin Warga Italia Terkesima
Tak sampai di situ, beberapa karyanya yang mendapat sentuhan batik juga sangat orang-orang mancanegara minati pada event Bangkok Hot Rod Custom Show.
“Mereka menyukai motif batik dengan patron serta warna-warni yang unik. Inilah alasan mengapa saya mempertahankan sentuhan batik,” tuturnya.
Berkat sentuhan batik pula, Ronald telah menghasilkan sejumlah mahakarya serta membuatnya malang melintang di berbagai kontes custom art lokal maupun internasional.
Hal itu lantas menjadikannya seniman dengan keunikan berani menggabungkan sentuhan seni batik dalam karya- karyanya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi