SEMARANG, beritajateng.tv – Gojek melanjutkan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan mitra driver dengan memperkenalkan program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) khusus yang baru. Program ini memberikan kesempatan emas bagi para mitra driver untuk memiliki rumah impian mereka.
Dalam program ini, puluhan mitra driver Gojek di Semarang telah menerima surat akad jual-beli rumah. Ini menandai keberhasilan kolaborasi antara Gojek, dan PT Bank Tabungan Negara (BTN). Program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Gojek ini adalah bagian dari upaya untuk memberikan akses kepemilikan hunian layak bagi mitra.
BACA JUGA: Program Gojek Ambassador 2024, Buka Kesempatan bagi Mahasiswa untuk Berkembang
“Sejak awal, Gojek telah berkomitmen untuk mendorong peningkatan taraf hidup mitra driver, di luar penghasilan pokok mereka. Melalui program Swadaya kami, kami menyediakan akses finansial dan pelatihan agar mitra dapat memenuhi kebutuhan jangka panjang mereka,” ujar Nur Andriansyah, Area Head Gojek Semarang.
Program KPR Gojek ini sebelumnya telah membantu banyak mitra driver di Solo Raya. Dan kini kami perluas untuk melayani mitra di Bogor, Yogyakarta, dan Semarang.
“Dengan kerja sama yang erat bersama BTN, kami dapat memberikan kemudahan bagi mitra driver dalam memenuhi kebutuhan hunian mereka. KPR ini menawarkan uang muka terjangkau dan cicilan mulai dari Rp 885.000 hingga Rp 1,3 juta per bulan, dengan hunian tipe 27/60 yang harga mulai dari Rp 166 juta,” jelas Nur.
Dia juga menambahakan, program ini di rancang untuk memberi dukungan penuh kepada mitra driver dalam mewujudkan impian memiliki rumah. “Kami ingin membantu mengatasi hambatan yang sering di hadapi dalam memiliki kehidupan yang lebih baik,” tambahnya.
Kolaborasi Strategis BTN dan Gojek
Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu menyampaikan latar belakang kerja sama dan mengapresiasi kolaborasi strategis dengan Gojek. Hal ini membantu mewujudkan pembangunan rumah layak huni dengan harga terjangkau kepada masyarakat dari sektor informal.
“Kolaborasi strategis ini merupakan salah satu strategi percepatan penyaluran KPR bersubsidi khususnya KPR Sejahtera BTN. KPR ini khusus bagi masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR, yang selama ini sulit di jangkau. Seperti pekerja sektor informal, pedagang pasar, hingga anak muda milenial yang baru masuk dunia kerja,” kata dia.
Nixon menambahkan, sektor informal menjadi perhatian BTN, ini dibuktikan dengan penyaluran KPR Sejahtera ke pekerja informal mulai menanjak.