Lele dengan protein yang tinggi ini kemudian mereka olah menjadi makanan ringan dengan tampilan yang menarik.
“Ini tidak ada bahan pengawet sama sekali, kita awalnya dapat bantuan pelatihan, kemudian kita kembangkan. Dan sekarang gak nyangka mau dikirim Bu Ita ke Bu Mega,” ujarnya saat Launching Program Siap Mandiri Pangan Libatkan Masyarakat (Simpang Lima) di RT 7 RW 9, Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, Kamis.
Cookies Lele
Sementara itu, Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu terkesan dengan cookies lele dan abon ikan yang warga buat.
Menurutnya, olahan cookies dari ikan lele bisa dengan mudah dikonsumsi anak-anak, utamanya untuk anak-anak stunting. “Saat sudah mereka olah cookies ini bisa langsung bisa anak anak konsumsi. Khususnya anak stunting untuk menambah nilai gizi,” kata Mbak Ita.
Tak hanya lele, lanjut Mbak Ita, ikan-ikan laut bahkan udang juga bisa mereka olah menjadi kudapan seperti cookies, abon, dan sebagainya.
“Jika perlu, Semarang Utara sebagai wilayah pesisir, pasti banyak hasil laut yang bisa berkembang. Sehingga nantinya akan kita lakukan pengembangan dengan kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN),” imbuhnya.
Termasuk membuat gerai untuk memasarkan produk olahan laut hingga ke luar kota. “Cookies lele ini juga akan kita bawa ke Festival Pendamping Beras hari Minggu besok untuk diperkenalkan pada masyarakat luas,” katanya. (*)
Editor: Elly Amaliyah