Pasalnya, panas proses penjemuran biji kopi juga membutuhkan waktu yang lebih lama. “Yang mestinya sudah menyelep (memisahkan cangkang) harus tertunda karena biji kopi belum benar-benar kering,” lanjutnya.
BACA JUGA: Menjajal Juwalan Kupi 729, Kedai Kopi Cilik di Tengah Pasar Raya Salatiga
Kondisi ini, masih kata Rosid, sangat para petani kopi keluhkan, tidak hanya di Dusun Tompak, tetapi juga di dusun lain di sekitarnya. Sebab, harga biji kopi (green bean) sedang bagus-bagusnya.
Akan tetapi, para petani prosesor tak bisa berbuat banyak, karena produksi dari petani kopi pada akhirnya juga melambat, akibat faktor cuaca yang tak menentu seperti sekarang ini.
“Kalau bilang produktifitas menurun iya, walaupun tidak banyak. Tetapi dengan cuaca yang tidak menentu seperti ini jelas menghambat dan mengganggu produktifitas,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi