SEMARANG, beritajateng.tv – Kondisi cuaca yang masih tidak menentu mengganggu produktifitas usaha kopi warga. Terutama proses penjemuran biji kopi akibat curah hujan yang cenderung masih cukup tinggi.
Perihal ini terungkap oleh Ketua Kelompok Petani Kopi Ngudi Makmur 10, Dusun Tompak, Desa Genting, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Antep Rosid, yang beritajateng.tv konfirmasi, Jumat, 16 Mei 2025.
Ia menyampaikan, seharusnya di bulan Mei ini curah hujan sudah mulai berkurang, sehingga proses penjemuran biji kopi yang sudah tua dan telah terpetik bisa maksimal.
Namun, hingga pekan kedua bulan Mei ini curah hujan di wilayah Kecamatan Jambu dan Sumowono, Kabupaten Semarang, masih cenderung tinggi dan kondisi cuaca cepat sekali berubah.
BACA JUGA: Hari Kopi Nasional, Pemerintah Mesti Gencar Promosikan Produk Lokal
Bagi para petani kopi, hal ini sangat menghambat proses produksi. “Misalnya, cuaca kelihatannya cukup bagus (panas) di pagi hari, belum tengah hari tiba-tiba mendung lalu hujan,” jelasnya.
Akibat proses penjemuran yang tertunda dan tidak bisa optimal, lanjut Rosid, tidak hanya mempengaruhi kualitas kopi yang dihasilkan. Namun, juga menghambat produktifitas para petani prosesor kopi.