SEMARANG, beritajateng.tv – Wayang Potehi merupakan salah satu seni pertunjukan yang tumbuh dan berkembang di Kota Semarang, khususnya kawasan Pecinan. Potehi sendiri berasal dari kata “pou” yang berarti kain, “te” yang artinya kantong, dan “hi” memiliki arti boneka.
Konon, kesenian pagelaran rakyat khas Tionghoa ini merupakan salah satu jenis wayang yang populer di Semarang saat zaman kolonial. Beberapa dalang tersohor bahkan muncul dari Kota Lumpia tersebut.
Sayangnya, kini kejayaan Wayang Potehi kian tergerus kemajuan zaman. Hal tersebut akibat rendahnya minat generasi muda untuk berkecimpung langsung.
BACA JUGA: Kisah Thio Haouw Liep, Dalang Wayang Potehi Terakhir di Semarang
Dalang Wayang Potehi Semarang, Thio Haouw Liep mengatakan, eksistensi kesenian asli Tionghoa tersebut saat ini memang agak kurang karena peminatnya kurang.
“Soalnya Wayang Potehi itu nggak sembarang orang bisa dan nggak semua orang suka. Apalagi generasi-generasi zaman sekarang sudah kenal gadget dan game online,” ujar Thio Haouw Liep saat beritajateng.tv berkunjung ke Klenteng Hoo Hok Sie, Jumat 1 September 2023.
Meski Wayang Potehi telah kehilangan pamor di kalangan generasi muda, Thio masih berupaya merekrut anak muda untuk mempelajari. Salah satunya melalui komunitas barongsai miliknya. Tak hanya itu, Thio tak ragu merangkul anak putus sekolah untuk bergabung.