Pendidikan

Dari Kompos Hingga Maggot, SMPN 39 Semarang Buktikan Komitmen Jadi Sekolah Adiwiyata Mandiri

×

Dari Kompos Hingga Maggot, SMPN 39 Semarang Buktikan Komitmen Jadi Sekolah Adiwiyata Mandiri

Sebarkan artikel ini
siswa jaga lingkungan sekolah
Salah satu penerapan kepada siswa, membawa botol minum sendiri untuk mengurangi sampah plastik di SMPN 39 Semarang. (Yuni Esa Anugrah/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Setelah meraih Adiwiyata Nasional pada 2019, SMP Negeri 39 Semarang kini berproses menuju Adiwiyata Mandiri. Sekolah yang berlokasi di Jalan Sompok Lama No. 43A, Kecamatan Semarang Selatan itu terus memperkuat komitmen untuk meraih level tertinggi dalam program sekolah berbudaya lingkungan.

Wakil Ketua Tim Adiwiyata SMPN 39 Semarang, Annisa’ Hidayati, mengatakan seluruh berkas dan dokumen penilaian telah diajukan. Saat ini pihaknya tinggal menunggu tahap verifikasi lapangan dari tim penilai.

“Tahun ini kami maju lagi untuk ke Adiwiyata Mandiri. Berkas sudah kami sampaikan dan sekarang tinggal menunggu verifikasi. Rencananya, kalau tidak Oktober ini ya November nanti akan berlangsung peninjauan lapangan,” ujar Annisa’ saat beritajateng.tv konfirmasi pada Senin, 13 Oktober 2025.

Sistem Pengelolaan Sampah Terpadu di Sekolah

SMPN 39 Semarang dikenal memiliki sistem pengelolaan sampah yang lengkap dan berkelanjutan. Sekolah ini membedakan alur pengolahan antara sampah organik dan anorganik, serta mengembangkan berbagai inovasi daur ulang ramah lingkungan.

“Kami sudah punya siklus pengelolaan sampah yang sempurna. Sampah organik kering seperti daun kami olah menjadi kompos. Untuk sampah basah seperti kulit buah kami buat ekoenzim, sedangkan sisa makanan kami manfaatkan untuk budidaya maggot,” jelasnya.

BACA JUGA: Deretan Fakta Kasus Kematian Siswa SMPN 1 Geyer Grobogan: Dugaan Perundungan, Tewas di Kelas

Selain itu, untuk mengatasi tumpukan sampah daun yang membusuk, sekolah ini juga menciptakan inovasi lubang kompos sebagai alternatif pengolahan alami di area taman sekolah.

Sekolah juga berkomitmen mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Seluruh warga sekolah dilarang membawa kemasan plastik, meski sekolah sering digunakan untuk kegiatan luar.

“Kalau untuk sampah anorganik seperti botol plastik, kami bekerja sama dengan bank sampah Bina Kelola Lamper Tengah. Jadi semua sudah dipilah dan disalurkan dengan baik,” kata Annisa’.

Langkah tersebut bukan hanya membantu menjaga kebersihan lingkungan sekolah, tetapi juga mengajarkan siswa tentang ekonomi sirkular dan tanggung jawab lingkungan.

Libatkan Siswa Melalui Kader Lingkungan

Dalam upaya membangun budaya peduli lingkungan, SMPN 39 Semarang melibatkan siswa secara aktif melalui program Kalingga (Kader Lingkungan Gen Adiwiyata). Para kader ini berperan sebagai motor penggerak yang mengedukasi dan mencontohkan perilaku ramah lingkungan kepada teman-temannya.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan