Sritex Terpeleset, Kredit Menguap
Penangkapan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya penegakan hukum atas dugaan penyimpangan dalam pemberian kredit oleh empat bank, terdiri dari tiga bank daerah dan satu bank nasional milik pemerintah.
Dugaan kuat kredit triliunan rupiah tersebut menjadi bagian dari manuver bisnis yang berujung pada krisis finansial dan kebangkrutan Sritex.
Sebelumnya, Sritex di nyatakan pailit pada Oktober 2024. Perusahaan ini resmi menghentikan seluruh operasionalnya per 1 Maret 2025, dan mem-PHK lebih dari 10.000 karyawan. Meninggalkan luka dalam industri tekstil nasional.
Iwan bukan sosok baru dalam dunia bisnis. Pria kelahiran Surakarta, 24 Juni 1975 ini menyelesaikan pendidikan Sarjana Administrasi Bisnis di Suffolk University, AS, dan lulus dari Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Angkatan 20.
Ia mulai berkarier di Sritex sejak awal 2000-an, dan menjabat Direktur Utama pada 2014 sebelum akhirnya menjadi Komisaris Utama.
BACA JUGA: Tak Mau Ada Sritex Jilid Dua, DPMPTSP Khawatir Tarif Impor Trump Ciptakan PHK Massal Baru di Jateng
Di luar perusahaan, Iwan terkenal aktif dalam organisasi seperti Asosiasi Emiten Indonesia (AEI), Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), dan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API).
Ia juga memiliki kiprah di dunia olahraga sebagai anggota Dewan Kehormatan Pengurus Besar Wushu Indonesia.
Namun, prestasi tersebut kini terbayangi oleh penyidikan Kejaksaan Agung. Penegak hukum terus mendalami kemungkinan peran Iwan dalam pengambilan keputusan terkait pencairan dan penggunaan dana kredit yang berujung pada kehancuran Sritex. (*)